Loading...

Mengenal Pangeran Mohammad bin Salman, Menteri Pertahanan Termuda di Dunia

Mengenal Pangeran Mohammad bin Salman, Menteri Pertahanan Termuda di Dunia - Hallo sahabat Kabar Islam 24 Jam, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Mengenal Pangeran Mohammad bin Salman, Menteri Pertahanan Termuda di Dunia, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Loading...
Judul : Mengenal Pangeran Mohammad bin Salman, Menteri Pertahanan Termuda di Dunia
link : Mengenal Pangeran Mohammad bin Salman, Menteri Pertahanan Termuda di Dunia

Banyak Dicari


Mengenal Pangeran Mohammad bin Salman, Menteri Pertahanan Termuda di Dunia

Loading...
Pangeran Mohammad bin Salman yang lahir pada tanggal 31 Agustus 1985 di Jeddah, adalah putra tertua dari King Salman bin Abdulaziz dengan istri ketiga, Putri Fahda binti Falah bin Sultan Al Hithalayn. 



Mohammad bin Salman merupakan deputi/wakil putra mahkota Arab Saudi, wakil perdana menteri kedua, dan menteri pertahanan Arab Saudi. Dia merupakan menteri pertahanan termuda di dunia. Mohammad bin Salman juga menjabat sebagai Kepala Istana, dan Ketua Dewan Urusan Ekonomi dan Pembangunan.

Istrinya adalah Putri Sarah binti Pangeran Masyhur bin Abdul Aziz. Dari pernikahan tersebut, Pangeran Mohammad bin Salman memiliki 4 anak yaitu Pangeran Salman, Pangeran Masyhur, Putri Fahdah, dan Putri Noura. Mohammad adalah salah satu pangeran paling jujur ​​dan agamis di House of Saud. Dalam diri Mohammad kecil sudah terlihat jiwa kepemimpinannya dengan persepsi intuitif membuatnya melegenda di lingkungan terdekatnya.


Pangeran Mohammad bin Salman, menjalani masa sekolah di Riyadh dan saat lulus, dia mendapatkan peringkat di antara siswa-siswa berprestasi. Dia mendapatkan gelar Sarjana Hukum dari Universitas King Saud, menurut Al Arabiya News dia lulus dengan mencapai peringkat kedua. Dia sangat menyukai sejarah dunia dan kejayaan peradaban manusia masa lalu.


Setelah lulus kuliah, Mohammad bin Salman menghabiskan beberapa tahun di sektor swasta dan belajar bisnis internasional. Dia bekerja sebagai konsultan untuk Komisi Ahli Arab Saudi.


Dia tumbuh dengan tiga saudara tiri yang merupakan para pangeran yang memiliki prestasi dalam kerajaan – salah satunya adalah Astronot Arab pertama, yaitu Pangeran Sultan bin Salman Al Saud. Selain itu Pangeran Faisal bin Salman yang merupakan seorang Ilmuwan Politik lulusan Oxford yang pernah menjadi peneliti di Georgetown dan juga pendiri perusahaan investasi besar; dan Abdulaziz bin Salman seorang Wakil Menteri Perminyakan yang sangat dihormati.


Mohammad bin Salman
Foto: mohammadbinsalman.com

Pangeran Mohammad memulai karir politiknya pada 10 April 2007. Dia diangkat sebagai Penasihat paruh waktu di Badan Intelejen. Pada tahun 2008, pada usia 23, Deputi Putra Mahkota bin Salman bergabung dengan Kabinet Saudi. Menggunakan latar belakang di bidang keuangan sektor swasta, ia bekerja untuk Komisi Ahli, yang memberikan saran kepada pemerintah terkait masalah keuangan teknis.


Pada bulan Desember 2009, saat berusia 24, karir politik Wakil Putra Mahkota Pangeran Mohammad benar-benar dimulai. Dia menjadi penasihat khusus ayahnya, yang merupakan Gubernur Provinsi Riyadh saat itu, sebagai penasihat di Badan Intelejen. Karir politiknya melesat naik, menjadi sekretaris Dewan Jenderal Kompetitif Riyadh dan anggota Dewan Pengawas untuk Masyarakat Albir di wilayah Riyadh dalam waktu satu tahun.


Pada bulan Oktober 2011, Putra Mahkota, Sultan bin Abdulaziz, meninggal, dan Raja Salman saat ini mulai naik ke kekuasaan dengan menjadi Deputi Putra Mahkota dan Menteri Pertahanan pada bulan November 2011 dan membuat Mohammad bin Salman penasihat pribadinya. Selama waktu ini, Pangeran Mohammad juga menunjukkan sisi kedermawanannya dengan mendirikan Pangeran Mohammad bin Salman Foundation untuk membantu kaum muda yang kurang beruntung.


Pada bulan Juni 2012, Putra Mahkota, Nayef bin Abdulaziz Al Saud, meninggal dan Pangeran Mohammad naik ke posisi nomor dua dalam hirarki. Tanggal 3 Maret 2013, Pangeran Mohammad bin Salman diangkat sebagai Ketua Mahkamah dan Penasihat Putra Mahkota setingkat dengan Menteri menggantikan Pangeran Saud bin Nayef yang diangkat menjadi Gubernur Provinsi Timur. 13 Juli 2013, dia menjabat sebagai Pembimbing Umum Kantor Menteri Pertahanan.


Karir politiknya terus meningkat dan menguat sepertiperjalanan karir ayahnya, Raja Salman bin Abdulaziz. Pada 25 April 2014, Mohammad bin Salman diangkat menjadi Menteri Negara anggota Kabinet sesuai perintah Surat Keputusan Kerajaan.


Mohammad bin Salman
Foto: print-kompas.com

Pada tanggal 23 Januari 2015, Raja Abdullah bin Abdulaziz meninggal, kemudian Salman bin Abdulaziz naik tahta menjadi Raja dan Pangeran Salman menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Ketua Mahkamah Kerajaan, dan Penasihat Khusus Pelayan Dua Tanah Suci setingkat dengan Menteri.

Tanggal 29 Januari 2015, saat Surat Keputusan Kerajaan dikeluarkan mengenai reshuffle kabinet, dia tetap menjabat sebagai Menteri Pertahanan, surat tersebut juga mengeluarkan keputusan untuk membentuk Majelis Urusan Ekonomi dan Pembangunan yang dipimpin olehnya.

Surat Keputusan Kerajaan yang dikeluarkan pada 29 April 2015 mengangkat Mohammad bin Salman bin Abdulaziz Al Saud sebagai Deputi Putera Mahkota dan Wakil Perdana Menteri Kedua, Menteri Pertahanan, serta Ketua Dewan Majelis Urusan Ekonomi dan Pembangunan.

Mohammad bin Salman dan Vladimir Putin
Foto: mohammadbinsalman.com

Kejadian besar pertama di masa jabatannya sebagai Menteri Pertahanan adalah menjadi komandan Operasi Badai Yang Menentukan, yang merupakan intervensi Arab Saudi di Yaman, yaitu operasi terhadap pemberontak Houthi di Yaman, sebuah operasi militer besar pertama Arab Saudi pada abad ke-21.

Pangeran bin Salman meluncurkan invasi pada bulan Maret 2015, tanpa sepenuhnya berkoordinasi dengan Dewan Keamanan dan tanpa memberitahu Menteri Garda Nasional Pangeran Mutaib bin Abdullah, yang sedang berada di luar negeri saat itu.

Selama kampanye Pangeran bin Salman pergi berlibur di Maladewa, di mana Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ash Carter mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengannya. Menurut  PBB dan hak asasi manusia, Arab Saudi dituduh oleh melakukan kejahatan perang dalam keterlibatannya di perang Yaman ini.

Mohammad bin Salman dan John Kerry
Foto: mohammadbinsalman.com
Di tahun 2015, Pangeran Mohammad juga mulai bertemu para pemimpin dunia dan diplomat, termasuk Menteri Luar Negeri AS John Kerry untuk membahas hubungan bilateral. Pada Juni 2015 ia bertemu dengan presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas krisis yang sedang berlangsung di Suriah.

Pada akhir tahun 2015, Pangeran Mohammad bin Salman ikut menghadiri pertemuan antara Raja Salman dan Presiden Amerika Serikat saat itu, Barack Obama, di mana sang pangeran melanggar protokol untuk menyampaikan monolog, mengkritik kebijakan luar negeri AS.

Setelah Pangeran bin Salman mengumumkan aliansi militer anti-teroris dari negara-negara Islam pada bulan Desember 2015, beberapa negara yang terlibat mengatakan mereka tidak memiliki kesepakatan sebelumnya. 


Mohammad bin Salman - Mohammad bin Nayef - Barack Obama
Foto: cnnindonesia.com
Pada 29 Januari 2015 Pangeran Mohammad, sebagai Ketua Dewan Majelis Urusan Ekonomi dan Pembangunan, menggantikan Komisi Ekonomi Agung yang dibubarkan, Pangeran bin Salman diberi kekuasaan untuk mengontrol Saudi Aramco oleh dekrit kerajaan. Pangeran bin Salman menyatakan di masa tahun 2015/2016 adalah untuk mereformasi perekonomian Saudi terhadap struktur yang lebih beragam dan diprivatisasi.

Cetak biru reformasinya, "Visi 2030," yang memiliki tujuan dan langkah-langkah yang akan diterapkan di berbagai bidang dalam pengembangan pendapatan non-minyak dan privatisasi ekonomi untuk pemerintah dan pembangunan yang berkelanjutan. 

Pada tanggal 4 Januari 2016, Pangeran Mohammad melakukan wawancara langsung pertamanya dengan The Economist. Pada tanggal 10 Januari 2016, The Independent melaporkan bahwa "BND, badan intelijen Jerman menggambarkan menteri pertahanan Arab dan Wakil Putra Mahkota Mohammad bin Salman sebagai "penjudi" politik yang membuat ketidakstabilan dunia Arab melalui perang proksi di Yaman dan Suriah. Menurut New York Times, sebagai menteri pertahanan, Mohammad bin Salman telah banyak terlibat dalam intervensi Arab yang dipimpin Saudi di Yaman.


Pada Maret 2016, dia memberikan wawancara lain untuk Bloomberg, di mana dia menjelaskan dana sebesar USD 2 triliun yang direncanakan untuk mengurangi ketergantungan negara pada minyak dan sebagai dasar mengubah perekonomian Saudi.

Kerajaan saat ini memiliki defisit sekitar USD 100 miliar, sedangkan harga minyak masih jauh di bawah USD 50 per barel. Dalam wawancara yang sama, ia mengatakan ia akan mendukung lebih banyak kebebasan bagi perempuan, yang tidak bisa mengemudi atau bepergian tanpa didampingi dari saudara laki-laki atau mahramnya.

Pangeran Mohammad bin Salman saat bertemu Presiden Joko Widodo, di Hotel Dahua Boutique Hangzhou, RRT, pada tanggal 4 September 2016 membicarakan dua topik, yaitu kerja sama dalam bidang ekonomi dan masalah haji.

Mengenai masalah kerja sama ekonomi, Pangeran Mohammad menyatakan bahwa Saudi Arabia ingin sekali melakukan investasi secara besar-besaran di Indonesia. Istilah yang disampaikan Pangeran Mohammad adalah Mega Investasi.

Adapun yang termasuk mega investasi, "pertama adalah di bidang pengilangan minyak (refinery); yang kedua adalah di bidang pembangunan rumah murah (low cost housing), jadi pembangunan perumahan untuk orang-orang yang berpenghasilan rendah; dan yang ketiga adalah investasi di bidang yang terkait dengan pariwisata (tourism)."

Untuk masalah haji yang dibahas adalah peningkatan kuota jamaah haji Indonesia. Indonesia hanya ingin menanyakan apakah memungkinkan memakai kuota-kuota yang tidak dipakai negara lain itu dapat digunakan oleh Indonesia.


Mohammad bin Salman dan Presiden Joko Widodo
Foto: setkab.go.id

Menindaklanjutkan pembicaraan antara Pangeran Mohammad dan presiden Joko Widodo tersebut, pada awal Maret ini Raja Salman bersama 10 menteri dan 25 pangeran akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia.

Salah satu agenda kunjungan kenegaraan tersebut terkait masalah investasi Arab Saudi di Indonesia dan penambahan kuota haji untuk penduduk Indonesia. Selain kunjungan kenegaraan, rombongan juga akan berlibur ke Pulau Dewata, Bali.  

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !


Demikianlah Artikel Mengenal Pangeran Mohammad bin Salman, Menteri Pertahanan Termuda di Dunia

Sekianlah artikel Mengenal Pangeran Mohammad bin Salman, Menteri Pertahanan Termuda di Dunia kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Mengenal Pangeran Mohammad bin Salman, Menteri Pertahanan Termuda di Dunia dengan alamat link https://kabarislam24jam.blogspot.com/2017/03/mengenal-pangeran-mohammad-bin-salman.html
Loading...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengenal Pangeran Mohammad bin Salman, Menteri Pertahanan Termuda di Dunia"

Posting Komentar